Desain Rumah Anti Pandemi untuk Masa Depan
Apakah kita membutuhkan rumah anti pandemi di masa depan? Tentu saja! Berdasarkan protokol kesehatan, kita telah diinstruksikan untuk menjaga jarak antar manusia, menghindari keramaian, dan menahan diri untuk tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain dan juga diminta untuk tinggal di rumah saja. Selama masa pandemi ini kita melakukan kegiatan-kegiatan adaptasi baru untuk mencegah penularan dan penyebaran virus. Kondisi saat ini membuat kita sadar, desain rumah masa depan juga perlu beradaptasi, bukan kita kebiasaan kita saja. Di masa depan, kita akan membutuhkan Rumah Anti Pandemi. Lantas bagaimana dengan Rumah Anti Pandemi itu? Apakah Anti Pandemi itu penting? Tentu! Yuk Sahabat Sipars, kita pelajari tentang Rumah Anti Pandemi bersama Siploh Architets!
Isi Konten
Rumah Anti Pandemi merupakan Kebutuhan Masa Depan
Pandemi ini belum berakhir dan bahkan ada kemungkinan sejarah ini akan terulang lagi di kemudian hari dengan pandemi-pandemi lainnya, karena itu sangat penting untuk kita menyadari dan mulai memproteksi diri kita dari segala bahaya dan beradaptasi untuk melanjutkan keberlangsungan hidup. Prokteksi paling awal selalu dapat dimulai dari apa yang terdekat dengan diri kita, di hunian atau rumah kita sendiri. Kita membutuhkan rumah yang mampu melindungi kita dari pandemi dan juga bahaya lain tentunya, sekaligus rumah yang “menuntun” kita untuk melakukan gaya hidup sehat, menjaga kesehatan jasmani dan rohani kita. Yuk kita mendalami mengapa kita membutuhkan rumah anti pandemi dan bagaimana konsep desain rumah anti pandemi yang direkomendasikan oleh Siploh Architects.
Pandemi telah Mempengaruhi Kebiasaan Berhuni Kita
COVID-19 telah mengubah perilaku kita pada seluruh aspek kehidupan, termasuk pada kebutuhan hunian kita. Dalam masa pandemi ini, sebagai bentuk dari adaptasi, perilaku kita berubah di banyak hal. Karena pandemi, kita mulai suka bersih-bersih, kita mencuci tangan setiap akan atau sesudah melakukan ini dan itu lebih sering dari sebelum pandemi, dan tentunya kita lebih meningkatkan kebersihan diri sebelum memasuki rumah setelah beraktivitas di luar. Untuk itu di rumah, kita membutuhkan perangkat dan tempat praktis untuk mensterilkan diri sebelum masuk ke rumah.
Selain kita was-was terhadap kondisi kebersihan diri kita dan rumah kita, kita juga menjadi lebih was-was dan selektif ketika membiarkan siapa saja yang kita izinkan berkunjung ke rumah kita. Kita takut pada hal yang tidak bisa kita lihat, kita khawatir jikalau orang yang datang ke rumah kita justru membawa penyakit. Ini menyebabkan kita membutuh ruang peralihan dari wilayah publik ke privasi dengan batasan yang lebih jelas.
Ada lagi nih, yang pandemi ubah dari pola hidup kita yang lama. Sekarang, mau tak mau karena kita lebih banyak menghabiskan waktu berkegiatan dan berkerja di rumah, kita jadi membutuhkan ruang untuk bekerja yang benar-benar tenang di rumah. Kita juga butuh ruang untuk berolah raga sekaligus bersantai sambil berjemur di rumah dengan nyaman. Kemudian, kita juga sadar, masa karantina membuat kita berharap bisa berhemat dan menghasilkan makanan sendiri dari rumah, kita mulai bercocok tanam dan menerapkan hidup sederhana. Oleh karena itu, kita untuk saat ini dan di masa depan, membutuhkan Rumah Anti Pandemi yang didesain untuk menampung semua kebutuhan itu.
Apa dan Bagaimana Rumah Anti Pandemi Itu?
Rumah anti pandemi adalah rumah yang bisa mewadahi semua perilaku baru yang disebabkan oleh pandemi, sekaligus juga menjadi tempat utama untuk berlindung dari bahaya pandemi seiring membentuk perilaku gaya hidup baru yang lebih baik. Semua bentuk kegiatan untuk pencapaian positif dalam hidup manusia dimulai dari rumah, termasuk juga kesehatan diri. Kebutuhan ruang-ruang baru di rumah anti pandemi merupakan tanggapan dari perubahan perilaku yang perlu untuk diwadahi dan dibina. Bagaimana konsepnya?
Dalam bidang ilmu arsitektur perilaku, dijabarkan bahwa sebuah arsitektur terbentuk dari hasil tingkah laku dan perilaku manusia. Ruang diciptakan sebagai bentuk dari tanggapan pada sebuah perilaku manusia sekaligus juga ruang diciptakan untuk mengatur perilaku manusia menjadi perilaku yang diharapkan. Rumah dan segala ruang di dalamnya terbentuk karena suatu kebutuhan dari pekerjaan dan kegiatan manusia. Pendekatan ini memang sudah menjadi dasar yang konkrit dan terus disesuaikan seiring adaptasi manusia terhadap lingkungan hidupnya. Rumah Anti Pandemi perlu untuk dikonsepkan mulai dari sekarang untuk kehidupan manusia yang lebih sehat dan lebih baik dikemudian hari. Apa saja konsep rumah anti pandemi? Yuk kita perlajari sekarang!
Kosep Rumah Anti Pandemi 1 : Sistem Proteksi Aktif, “Rumah berkerja untuk Kesehatan Anda.”
Rumah anti pandemi dengan sistem pertahan aktif adalah rumah yang dilengkapi oleh sistem proteksi yang membutuhkan teknologi baik secara otomatis maupun manual, yang dapat digunakan dan dikontrol secara oleh manusia ketika dibutuhkan. Sistem proteksi aktif akan membutuhkan biaya dan perawatan berkala dan sangat cocok untuk diterapkan saat ini pada rumah yang sudah dibangun sebelum pandemi melanda dan juga dapat direncanakan untuk desain rumah masa depan nantinya.
Dalam hal rumah anti pandemi, sistem proteksi aktif ini dicontohkan seperti rumah yang memiliki instalasi disinfektan otomatis di bagian yang diperlukan di rumah. Contoh lainnya yaitu rumah yang memiliki sistem deteksi kejernihan udara dalam hunian yang kemudian dapat langsung bekerja untuk mengganti udara kotor menjadi udara bersih, mengatur suhu dan bahkan mengatur itensitas cahaya matahari yang ditoleransi untuk masuk ke dalam rumah. Teknologi rumah sehat saat ini telah berkembang sangat pesat dan terus menghasilkan sistem otomatis lainnya yang memungkinkan ruang tetap berada dalam kondisi higenis dan sehat.
Kosep Rumah Anti Pandemi 2 : Sistem Proteksi Pasif, “Rumah Membina Anda untuk Hidup sehat.”
Proteksi pasif adalah sistem yang terbentuk atau dibangun melekat pada desain rumah itu sendiri. Sistem ini tidak bergerak dan tidak digerakkan oleh apapun, namun berfungsi untuk menggerakan perilaku manusia ke arah yang lebih baik. Hal ini harus direncanakan sejak awal pemilihan letak geografis lahan untuk membangun rumah, pemilihan bahan bagunan yang sehat, penentuan tata letak ruang yang sesuai fungsi, dan bahkan sampai pada pemilihan perabot rumah. Lantas bagaimana desain rumah anti pandemi dengan sistem proteksi pasif bekerja?
Sistem proteksi pasif tentunya tidak bekerja sebagaimana sistem aktif yang dikontrol oleh sebuah teknologi otomatis atau manual. Sistem pasif mengontrol kita sebagai penghuninya untuk hidup secara sehat. Selain itu, juga mengontrol kebutuhan aliran udara dan cahaya di dalam rumah tanpa bergerak sama sekali. Memangnya bisa benda mati mengontrol manusia, udara dan cahaya? Tentu bisa.
Menggunakan Pendekatan Arsitektur Perilaku
Manusia dikontrol dengan menggunakan pendekatan arsitektur perilaku yang disebutkan sebelumnya. Perilaku manusia dipelajari dengan serius untuk mengetahui masalah dan dicarikan solusi yang tepat. Misalkan adanya penyimpangan perilaku hidup yang tidak sehat karena keterbatasan ruang untuk menjaga kesehatan. Hal ini bisa diatasi dengan menyediakan ruang-ruang yang menunjang kegiatan-kegiatan untuk hidup sehat. Untuk contohnya, disediakan ruang berjemur, ruang olahraga, dan ruang sanitasi awal di teras rumah.
Menerapkan pendekatan perilaku manusia secara tidak langsung dapat mengontrol manusia untuk bertindak seperti yang diharapkan. Sekaligus juga menampung kebutuhan ruang dari kegiatan manusia secara lebih baik. Rumah anti pandemi memang didesain untuk membina kita sebagai penghuninya untuk berperilaku sehat. Baik secara jasmani dan rohani seperti yang kita semua diharapkan. Rumah akan didesain untuk mampu mewadahi semua kegiatan baru yang menunjang kesehatan manusia.
Dalam hal hunian yang memenuhi syarat physical and social distancing dari protokol kesehatan, rumah anti pandemi didesain dengan menerapkan pemisahan yang jelas antara ruang publik dan privasi. Pemisahan ini memberi penghuni kesempatan preventif pada siapapun yang tidak diinginkan memasuki rumah tanpa perlu berkata-kata. Pemisahan jelas ruang sosial dan ruang intim membuat orang luar cenderung untuk mengenali batasannya sebagai tamu. Batasan semacam ini sangat diperlukan untuk mencegah penularan penyakit dari orang-orang yang berasal dari luar rumah kita. Tentu saja tanpa perlu kita melarang, mereka akan melihat sendiri batas area yang diizinkan untuk orang luar dari bentuk arsitekturnya. Berikut ini alternatif bentuk penegasan area publik dan sosial di dalam desain.
Menggunakan Pendekatan Arsitektur Lingkungan
Selain menerapkan pendekatan arsitektur perilaku, rumah anti pandemi juga merapkan pendekatan arsitektur lingkungan. Pendekatan ini menitih beratkan pada bagaimana letak geografis dan potensi alam di sekitar mempengaruhi rancangan. Metode ini dapat menghasilkan rumah yang bersahabat dengan iklim. Udara dan cahaya dibiarkan masuk ke dalam rumah sesuai prediksi yang diharapkan, bahkan sebelum rumah itu dibangun. Dengan menggunakan pendekatan ini, kita dapat memaksimalkan potensi iklim, cuaca dan arah angin untuk mengatasi persoalan kesehatan di dalam rumah. Rumah dapat menjadi sehat dan layak huni jika dirancang dengan memperhatikan segala aspek lingkungan yang menguntungkan.
Adapaun contoh dari penerapan pendekatan arsitektur lingkungan pada desain rumah anti pandemi adalah sebagai berikut. Pertama, orientasi rumah akan mengarah ke arah mata angin Timur-Barat untuk mengurangi bidang panas radiasi matahari pada atap. Kedua, pintu dan jendela akan dominan di bidang selatan-utara, agar cahaya yang masuk ke rumah bebas panas dan silau. Ketiga, alam juga membuat kita menentukan ragam bentuk bukaan, atap, dinding dan bahan bagunannya sendiri. Tentunya ini tidak sama untuk seluruh wilayah. Karena itu pengenalan terhadap iklim makro dan mikro sangat perlu untuk dilakukan saat rencana pembangunan rumah dimulai.
Rumah anti pandemi memungkinkan udara dan cahaya masuk secara terus menerus ke dalam rumah tanpa menggunakan perangkat apapun. Akibatnya, rumah dapat menyediakan udara bersih dan cahaya terang tanpa biaya dan perawatan. Sehingga tujuan hidup yang ekonomis juga dapat dicapai.
Nah, begitulah penjabaran terkait konsep rumah anti pandemi dari kami. Bagaimana sobat Sipars? Sudah mendapatkan pengetahuan baru lagi hari ini?